Pada studi observasional terdapat dua istilah yang sering disebutkan pada bagian hasil sebuah penelitian, yakni p value < 0,05 yang artinya X berbeda bermakna dengan Y. Lantas apakah benar penarikan kesimpulan tersebut ? Sebenarnya terdapat kekeliruan dari kesimpulan studi tersebut, yakni studi tersebut hanya menentukan nilai p value dan tidak menentukan nilai ratio value. Sebuah kesimpulan uji statistika harus terdiri dari p value dan ratio value. p value menunjukkan —> berhubungan dan ratio value menunjukkan kebermaknaan. Sehingga apabila sebuah studi hanya menetukan nilai p value maka kesimpulan yang diperoleh hanya berupa pernyataan bahwa A berhubungan dengan B, bermakna atau tidak, belum bisa ditentukan karena belum ada nilai ratio value. Adapun nilai ratio value berupa PR (Prevalence Ratio) –> untuk cross sectional studi; OR (odds ratio) –> untuk case control studi; RR (Relative Risk) –> untuk studi cohort.
p value diperoleh melalui uji statistika chi square untuk studi observasional cross sectional, case control dan cohort. Sedangkan penentuan nilai PR, OR atau RR ditentukan dengan formula tertentu, dimana terlebih dahulu perlu dibuat tabel 2×2. Apa itu tabel 2×2 ? berikut tabel 2×2 —>
Kasus + | Kasus – | |
Risk Factor + | a | b |
Risk Factor – | c | d |
Nilai PR = (a/a+b)/(c/c+d)
Nilai OR = a.d/b.c
Nilai RR = (a/a+b)/ (c/c+d)
Selamat membaca, semoga bermanfaat. Apabila anda merasakan manfaat tulisan kami, silakan berdonasi dengan klik iklan yang muncul pada layar tulisan ini ataupun di website kami. Donasi anda akan digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan penelitian Indonesia.