DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan. DNA terdapat di nukleus, mitokondria, dan kloroplas. Ada perbedaan di antara ketiga lokasi DNA ini, yaitu: DNA nukleus berbentuk linear dan berhubungan sangat erat dengan protein histon, sedangkan DNA mitokondria dan kloroplas berbentuk sirkular dan tidak berhubungan dengan protein histon. DNA memiliki struktur helix utas ganda, yang mengandung komponen-komponen gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan basa. Satu sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan akan diturunkan pada keturunannya. DNA dapat diisolasi, baik pada manusia maupun tumbuhan.
Isolasi DNA merupakan langkah tepat untuk mempelajari DNA. Prinsipnya ada dua, yaitu :
a.Sentrifugasi
Merupakan teknik untuk memisahkan campuran berdasarkan berat molekul komponennya. Molekul yang mempunyai berat molekul besar akan berada di bagian bawah tabung dan molekul ringan akan berada pada bagian atas tabung. Teknik sentrifugasi dilakukan oleh mesin yaitu mesin sentrifugasi dengan kecepatan yang bervariasi. Hasil sentrifugasi akan menunjukkan dua macam fraksi yang terpisah, yaitu supernatan di bagian atas dan pelet di bagian bawah.
b. Presipitasi
Merupakan langkah yang dilakukan untuk mengendapkan suatu komponen dari campuran.
Tahap Isolasi DNA Darah :
- Gunakan tabung mikrosentrifus 1,5 ml yang steril — isi dengan 1 mg anti-koagulan
(EDTA, atau heparin) — masukkan 1 ml darah kedalamnya. - Goyangkan tabung mikrosentrifus perlahan agar darah dan anti-koagulan bercampur
dengan baik. - Gunakan satu tabung mikrosentrifus steril lagi—– masukkan 900 μL larutan sel lisis
- Ambil 300 μ1 darah dari tabung mikrosentrifus pertama —- masukkan ke dalam tabung
kedua —– bolak-balikkan tabung 5-6 kali supaya cairannya bercampur baik. - Inkubasikan tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang —–
bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi —- untuk melisis sel-sel darah
merah. - Sentrifugasi tabung pada kecepatan 13.500 rpm selama 2 menit pada temperatur ruang.
- Supernatant dibuang sebanyak mungkin (hati-hati! Jangan sampai pellet putih ikut
terbuang) —– sekitar 10-20 μl cairan residu akan tertinggal dalam tabung tersebut - Tabung divortex dengan kuat (10-15 detik) —- agar sel-sel darah putih tersuspensi
kembali. - Tambahkan 300 μ1 larutan nuklei lisis ke dalam tabung tersebut (di langkah ke-8).—–
campurkan dengan menggunakan pipet sebanyak 5-6 kali untuk melisiskan sel-sel darah
putih — larutan menjadi “viscous” (kental) —- jika terlihat gumpalan, maka inkubasikan
tabung pada 37 °C sampai gumpalan tersebut larut —- dinginkan pada temperatur ruangan - Tambahkan larutan “protein precipitation” sebanyak 100 μ1 ke dalam larutan di langkah
9 —– vortex dengan kuat selama 10-20 detik —– gumpalan protein yang kecil mungkin
akan terlihat. - Sentrifugasi pada kecepatan 13.500 rpm selama 3 menit (pada temperatur ruangan) —–
pellet protein yang berwarna coklat tua akan terlihat. - Pindahkan supernatant ke dalam tabung Eppendorf steril (tabung mikrosentrifus 1,5 ml)
yang diisi 300 μl isopropanol (temperatur ruangan). - Tabung dibalikkan perlahan-lahan —- supaya larutan bercampur — akan terlihat massa
seperti benang-benang putih (DNA). - Sentrifugasi pada kecepatan 13.500 rpm selama 1 menit pada temperatur ruangan —-
DNA akan terlihat sebagai pellet kecil yang putih. - Supernatant dibuang — tambahkan 300 μl 70% etanol (di suhu temperatur ruangan). —-
bolak-balikkan tabung perlahan beberapa kali untuk mencuci pellet DNA —- sentrifugasi
lagi seperti pada langkah 15 diatas. - Aspirasikan etanol menggunakan pipet (jangan sampai pelletnya terbuang!) —- letakkan
tabung secara terbalik diatas kertas absorben dan keringkan di udara selama 10-15 menit. - Tambahkan 100 μl larutan rehidrasi DNA — DNA direhidrasi dengan menginkubasikan
tabung pada 65 °C selama 30-60 menit —- secara periodik, campurkan larutan dengan
cara menepuk tabung perlahan. - DNA disimpan pada temperatur 2-8°C atau untuk jangka panjang pada -20°C.
Apabila pembaca mendapatkan informasi dan ilmu dari artikel ini, mohon kiranya bersedia untuk mengapresiasi serta berdonasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan, cukup dengan klik salah satu iklan di halaman ini atau website ini.